25.7.12

A friend in Need is A Friend Indeed

"Teman yang sesungguhnya adalah teman yang hadir disaat kita membutuhkannya"

menurut bunda pepatah ini tak hanya berlaku buat "friend" tapi juga buat "family"

sejak jumat kemaren nanny-nya al harus pulang, karena ibunya sakit keras dan dirawat di rumah sakit..

dan.. terulang lagi.. ga ada yg membersamai al ketika bunda harus ngantor.
telepon kesana-sini, tak ada keluarga yang membersamai al, setidaknya bertahan sampe 2 pekan lagi sebelum kami mudik.
bagi seorang working mother (WM), ga punya ART bukanlah masalah yang simpel, apalagi seorang WM yang harus menjalani LDL seperti bunda. panik dan ga tau harus minta tolong ke siapa lagi.
berbagai pilihan tak mungkin bunda ambil dengan berbagai pertimbangan.
hanya pasrah dan memohon pada-NYA.. Allah sang Pemilik semesta.

sampai akhirnya ternyata KUNG ma UTI Lampung yang merelakan diri untuk membersamai cucunya disini. Allahu Akbar..

A family in Need is a Family Indeed.. ntah klo bunda ubah katanya jadi seperti itu maknanya benar atau ga ya..

KELUARGA YANG SESUNGGUHNYA ADALAH KELUARGA YANG HADIR DISAAT KITA MEMBUTUHKANNYA

disaat bunda membutuhkannya terlebih dikala kita sedang kesusahan, TAK HANYA HADIR DAN "MEMBERSAMAI" bunda di saat SENANG

tak hanya kali ini saja, beberapa waktu yang lalu juga kejadiannya sama, dan kung ma uti langsung meluncur kesini..
terbayang jarak RATUSAN km yang harus mereka tempuh, tidak hanya sekedar "PULUHAN" km

haru.. haru...melihat keikhlasan mereka berdua
malu.. malu.. malu karena bunda bisanya cuma ngrepotin terus,
sadar...sadar... dan bunda menyadari siapa yang benar-benar ada disaat bunda kesulitan

big hug and big thanks to kung and uti Lampung.. walaupun jauuuh di mata tapi tetep dekat di hati :)

18.7.12

"aku cuma takut sama Allah"

jumat sore pekan kemaren, selepas pulang kerja, bunda menyempatkan diri "membersamai" al bermain bola bersama temen2 yang tidak sebayanya di komplek kami.
tidak sebaya karena teman2 bermainnya adalah anak2 TK dan SD :)

bunda tertarik ketika anak2 saling berceloteh melontarkan obrolan mereka.

saat itu ada 4 anak yang sedang saling melemparkan pertanyaan uji nyali mereka..
mereka saling melempar tanya apa hal yang mereka takuti.. silih berganti mereka saling bertanya dan menjawab..
"kamu takut ga sama polisi??" enggak!!!
"kamu takut ga sama tentara?" enggak!!
"klo sama preman?"
"klo gendruwo berani ga?"

silih berganti pertanyaan terlontar dan dijawab oleh mereka..

hingga ada seorang anak yang berkata :
"aku cuma takut sama Allah"..

MasyaAllah,,, anak sekecil itu sudah bisa berkata seperti... hebat, salut !!!

terhenyak sesaat, meresapi kalimat yang dilontarkan anak itu..
cukup dalam maknanya. mengingatkan bunda seringkali bunda takut, khawatir, cemas akan hal2 yang sebenarnya tidak perlu ditakutin. tak perlu takut karena ada Allah yang senantiasa hadir menolong hamba-NYA.. takutlah ketika Allah tidak membersamai kita.. ^^



11.7.12

Tips Menyusui Ketika Puasa

ASI Lancar, Puasa pun Tak Lewat
Bulan Ramadhan telah tiba. Bulan penuh ibadah bagi umat muslim di dunia. Salah satu ibadah yang wajib dilakukan setiap muslim yang telah baligh (cukup umur) adalah berpuasa. Nah, bagaimana dengan ibu hamil dan menyusui?

Puasa Ramadhan hukumnya tetap wajib bagi ibu hamil dan menyusui. Alhamdulillah, Islam memberikan kelonggaran bagi ibu hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa dengan berpuasa di lain waktu atau membayar fidyah.

Yang pertama, dikembalikan kepada motivasi atau niat. Jika ibu hamil dan menyusui tidak melakukan ibadah puasa karena mengkhawatirkan kesehatan dirinya, maka dia menganggap dirinya seperti orang sakit. Sehingga cara mengganti puasa sama dengan mengganti puasa dikala orang sakit, yaitu dengan berpuasa di hari lain. Namun, jika mengkhawatirkan bayinya, dianggap seperti orang tua yang tak punya kemampuan sehingga cara menggantinya selain membayar puasa-seperti cara orang tua-yaitu dengan membayar fidyah.

Yang kedua, ibu hamil atau menyusui cukup membayar fidyah saja tanpa harus berpuasa. Karena keduanya tidak berpuasa bukan karena sakit, melainkan karena keadaan yang membuatnya tidak mampu puasa. Kasusnya lebih dekat dengan orang tua yang tidak mampu berpuasa.

Apa dan bagaimana cara membayar Fidyah? Fidyah adalah memberi makan orang fakir miskin. Satu hari puasa diganti dengan satu kali fidyah. Ukuran memberi makan adalah sebesar porsi kita makan 3 kali sehari, yakni sekitar 1 mud atau 600 gram. Jika dirupakan uang, sebesar biaya kita makan 3 kali sehari.

Ketika memberikan fidyah, ada tata caranya juga. Salah satu yang harus diingat adalah jangan lupa mengucapkan berita serah terima/ijab kabul. Misalnya “Saya membayar fidyah kepada saudara, mohon diterima dengan baik”. Jika meminta orang lain yang menyerahkan maka, “Ibu A membayar fidyah kepada saudara, mohon diterima dengan baik”.

Nah, bagi ibu menyusui yang ingin berpuasa bagaimana? Selama kondisi ibu dan bayi sehat, maka diperbolehkan berpuasa. Namun, jika dikuatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya kekurangan gizi, produksi ASI berkurang, sakit, dan lain sebagainya, maka Islam menyarankan untuk tidak berpuasa.

Manajemen Laktasi Ibu Menyusui Yang Sedang Berpuasa
Dengan perubahan jadwal makan, bukan berarti asupan makanan yang dikonsumsipun ikut berubah. Yang penting, ibu menyusui tetap makan 3 kali sehari dan secara disiplin mengkonsumsi makanan dengan gizi berimbang, yaitu dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein dan 10-20% lemak.
Kemudian, hal-hal berikut dapat dilakukan untuk memastikan bahwa produksi ASI selama ibu berpuasa tetap lancar dan berkualitas:

1. Asupan menu dengan gizi seimbang
Ibu yang sedang menyusui memang membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan 3x sehari dengan menu gizi seimbang. Pada saat sahur, ketika berbuka puasa dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih. Makan sahur akan menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas kita hari itu. Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus untuk anak.

2. Perbanyak konsumsi cairan, mulai dari berbuka hingga sahur
Jika bisa minum air putih selama sehari itu sebanyak dua liter, ditambah dengan jenis cairan lainnya seperti juice buah, teh manis hangat dan susu. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Berbuka puasa dengan minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.

3. Istirahat yang cukup
Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah, apalagi jika si ibu baru saja menyusui. Cobalah untuk beristirahatlah sejenak, apakah dengan cara tidur atau sekadar relaks menenangkan pikiran. Perlu ibu menyusui ketahui, bahwa semakin sering payudara dihisap oleh bayi, maka produksi ASI akan semakin banyak. Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI akan tetap lancar.

Ibu Bekerja
Ibu bekerja yang memerah ASI di tempat kerjanya disarankan untuk tetap melakukan kegiatan memerah ASI seperti biasa dengan tetap memperhatikan tips-tips seperti yang sudah disebutkan diatas ini. Kembali berpegang pada prinsip demand and supply, semakin banyak ASI dikeluarkan maka semakin banyak ASI yang akan diproduksi. Apabila ibu menyusui yang biasa memerah menghentikan kegiatan memerahnya selama bulan puasa, maka ASI yang diproduksi dapat berkurang, yang bukan disebabkan oleh kegiatan berpuasa tetapi karena mengurangi kegiatan memerah tadi.

Bagaimanapun, mendapatkan ASI adalah hak bayi. Jadi, dahulukan kepentingan bayi. Untuk ibu yang memiliki bayi di bawah 6 bulan, memang dianjurkan untuk tidak berpuasa karena bayi sedang dalam tahap ASI Eksklusif dan belum memperoleh makanan tambahan apapun kecuali ASI.
Selamat menunaikan ibadah puasa bulan Ramadhan dan salam ASI!

Taken from:
http://aimi-asi.org/2008/08/tips-menyusui-ketika-puasa/

10.7.12

digital scrapbooking

sekarang lagi suka otak atik foto2, bikin kaya scrapbook tapi versi digitalnya
sebenarnya dah dari dulu pengen bikin scrapbook gitu, tapi ga kesampean :), sampe akhirnya seminggu yang lalu dapet software digital scrapbooking pake photoscape dari temen crafter .. otak atik otak atik.. lumayan dah dapet 2 foto nih..


5.7.12

4.7.12

gurame asam manis


Satu lagi masakan hasil wiken kemaren.. gurame asam manis
berhubung abi almair suka maem ikan, muncul deh ide bikin gurame asam manis . setelah browsing di sana sini, bunda modifikasi resepnya biar praktis, gampang dibuat dan dijamin ga kalah ama di resto2 :)

Bahan-bahan :

  • Gurame 
  • Tepung bumbu siap pakai (bunda pakai tepung sajiku)
  • Wortel potong kecil2
  • daun bawang potong2
  • Tomat
  • Cabe Merah
  • Bawang putih, digeprek
  • Jahe, digeprek
  •  Bawang Bombay
  • Saos , bunda pake indofood pedas manis
  • gula , garam
  • tepung kanji yg dicairkan

Cara membuatnya :


  1.  Fillet gurame kemudian potong kecil2 sesuai ukuran yg diinginkan.. psssttt.. tyta mem-fillet gurame itu ga susah kok, yg penting pisaunya tajam
  2. cairkan tepung bumbu kemudian masukkan ikan yg sudah di fillet ke adonan itu, diamkan beberapa saat, agar bumbu meresap
  3. ketika maw digoreng, fillet ikan dibalut lagi ama tepung bumbu ,tp kali ini ga usah dicairkan.. ulangi beberapa kali sampe tebal
  4. goreng dalam minyak panas, tapi api kecil biar ga gosong
  5. hasilnya ini diaaaa.....


 




 membuat saos :
  1. tumisbawang bombay, bawang putih, jahe
  2. masukkan wortel, tomat, daun bawang
  3. tambahkan air 
  4. biarkan mendidih sampe wortelnya empuk
  5. tambahkan saos , gula , garam. 
  6. masukkan tepung kanki yg udah dicairkan agar saos menjadi kental
  7. siramkan di atas gurame yg telah disusun
  8. hasilnya:......


happy cooking bunda...